Minggu, 04 September 2011

vimana


VIMANA TRETHA-DVAPARA YUGA

oleh : Gede Agus Budi Adnyana,S.Pd.B.,M.Pd.H

          Hindu adalah sebuah agama yang ilmiah, dengan demikian bukan hanya berbicara masalah ritual dengan sisi niskala yang sulit dijelaskan dengan akal sehat. Ada banyak ilmu pengetahuan material yang dijelaskan dalam banyak konsep. Bahkan keselamatan manusia tetap diutamakan, dan ini salah satu bentuk dimana Hindu melihat bahwa keselamatan dan juga kesiapan dalam banyak hal adalah prioritas utama dalam segala bidang ilmu pengetahuan.
          Dalam dunia penerbangan Veda, seorang pilot harus dituntut untuk senantiasa siap sedia dalam melakukan perjalanan udara. Kitab yang sama, Vimanika Sastra memberikan sebuah instruksi bagi seorang pengemudi Vimana jika hendak melakukan penerbangan.
          Yantu-praavaraneeyov prithak prithak ritubhedaat
          “Pakaian yang dikenakan oleh seorang pilot, harus berbeda untuk musim yang berbeda” (Vimanika Sastra. I. 6 )
          Tujuan utamanya adalah untuk menjaga suhu badan seorang pilot agar tidak gampang jatuh sakit. Sebab perjalanan udara jika dilakukan di musim dingin, maka tentu saja akan mengakibatkan banyak gangguan bagi tubuh dan jika tidak ditanggulangi dengan pakaian yang baik dan benar, maka tentu saja akan mengganggu maneuver pesawat itu sendiri.
          Musim dalam perhitungan Purana, akan membawa kita pada 12 bulan dengan pengayoman Sang Hyang Surya dengan manifestasi yang berbeda. musim itu adalah:
  1. Musim panas ( Sang Hyang Dhata dan Hyang Aryama)
  2. Musim Hujan ( Sang Hyang Varuna dan Hyang Mitra)
  3. Musim Gugur awal ( Sang Hyang Indra dan Hyang Vivasvan)
  4. Musim Gugur akhir (Sang Hyang Parjanya dan Sang Hyang Pusa)
  5. Musim Dingin (Sang Hyang Amsu dan Sang Hyang Bhaga)
  6. Musim Semi (Sang Hyang Tvasta dan Sang Hyang Vishnu)
Adapun bulan-bulan itu  adalah sebagai berikut:
  1. Vaisakha (antara bulan April dan Mei)
  2. Jyestha (antara bulan Mei dengan Juni)
  3. Asada (antara bulan Juni dengan Juli)
  4. Sravana (antara bulan Juli –Agustus)
  5. Badra (antara bulan Agustus- September)
  6. Asvina (antara bulan September- Oktober)
  7. Kartika (antara bulan Oktober- November)
  8. Margasirsa (antara bulan November- Desember)
  9. Pausa (antara bulan Desember- Januari)
  10. Magha (antara bulan januari- Februari)
  11. Phalguna (antara bulan Februari- Maret)
  12. Caitra (antara bulan Maret-April)

Bulan yang berbeda, akan menghasilkan musim yang berbeda. dengan demikian kesiapan dan kematangan kondisi tubuh harus diperhitungkan dalam melakukan perjalanan udara kala itu, dan tidak ada pengecualian untuk urusan kesehatan.     
          Bahkan tidak dianjurkan untuk melakukan penerbangan jika kondisi seorang pengemudi vimana tidak baik atau kurang sehat. Ini akan membahayakan banyak orang termasuk dirinya sendiri. Selain itu, seorang pilot pesawat vimana harus membawa perbelakan yang cukup sebelum ia mengudara atau melakukan perjalanan yang jauh.
          Tadabhaavay sathva-golavaa
          “Jika tidak ada, maka pil dan vitamin, atau makanan bola  harus dibawa oleh seorang pilot” (Vimanika Sastra. I. 10 )
         
          Dalam sutra di atas, maka kesiapan akan sebuah kesehatan merupakan hal terpenting yang harus tetap di jaga. Penerbangan di udara atau penerbangan antar langit, akan melewati banyak lapisan udara dengan berbagai macam tekanan yang berbeda. terlebih lagi jika melakukan sebuah panjang, maka kesehatan manusia dapat saja menurun karena itu. Maka, pasokan makanan yang siap makan dengan nutrisi dan gizi yang baik harus dibawa dalam pesawat.
          Demikian juga dengan pasokan vitamin untuk daya tahan tubuh agar tetap optimal melakukan perjalanan udara, harus diutamakan.  Makanan bola, berarti makanan yang sudah diawetkan dan juga siap saji dalam waktu singkat, sebab di dalam pesawat tidak mungkin menanak makanan layaknya di dapur biasa. Dari sini saja, kita sudah mengetahui bahwa Veda memberikan kita gambaran mengenai betapa tingginya peradaban manusia Hindu kuno. Mereka lebih terlihat seperti astronaut luar angkasa yang melakukan perjalanan langit dengan sangat agungnya.
          Jadi para resi, Muni, Yogi dalam agama Hindu sejatinya merupakan ilmuwan-ilmuwan cerdas yang memiliki kualifikasi rohani tingkat tinggi. Mereka adalah ilmuwan dengan kapasitas yang berbeda dengan kita sekarang, dan tentu saja ini diturunkan lewat garis perguruan Veda yang disebut dengan guru parampara.
          Lebih jauh, lagi, makanan yang dibawa oleh seorang pengemudi pesawat vimana harus memperhatikan keseimbangan gizi yang dibuat dari:
          Phala moola saarrovaa kanda
          Dibuat dari esensi dan sari-sari buah-buahan, akar-akaran dan umbi-umbian” (Vimanika Sastra. I. 11 )

          Maksudnya adalah makanan yang diawetkan sebagai bekal para pilot tersebut merupakan makanan yang terbuat dari sari tumbuhan-tumbuhan yang mendatangkan tenaga, dan juga buah-buahan serta umbi yang baik bagi tubuh. Kondisi lambung seorang pilot harus tetap baik, karena itu, umbi-umbian adalah makanan yang direkomendasikan bagi para pengembara langit. Misalnnya mereka membawa jus dari daun piduh, untuk tetap membuat otak menjadi tenang, saat mengendarai pesawat vimana.
          Apicha Trinaadeenam
          “Bahkan makanan yang terbuat dari esensi tumbuh-tumbuhan, rerumputan, dan semak” (Vimanika Sastra. I. 12 )

          Bahkan rerumputan yang memiliki kasiat untuk tetap menjaga agar tidak terserang panas dalam. Misalnya akar ilalang, daun kecibling, dan kumis kucing dapat dijadikan obat dalam bagi siapapun. Ini penting untuk tetap menjaga kondisi tubuh agar tidak mudah sakit saat melakukan pengembaraan udara. Manusia di jaman itu, sudah mengenal perjalanan panjang lewat udara dan hasilnya, mereka dapat memetakan bagaimana wilayah Bharata Varsa layaknya sebuah buah jambu. Oleh karena itu, India di sebut dengan nama Jambhu Dvipa, atau secara harfiah berarti pulau berbentuk buah jambu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar